Palembang

Kesuksesan Sosok Pemimpin Akan Membawa Perubahan di Kota Palembang Menuju Palembang Berdaya, Palembang Sejahtera dan Palembang Kota Internasional

Kirim

Mediatrapnews,Palembang — Sosok Pemimpin sangat dibutuhkan dalam memimpin suatu wilayah untuk membawa angin segar perubahan dan kesejahteraan bagi masyarakat yang dipimpinnya, Karena maju mundurnya suatu wilayah sangat tergantung dari kinerja seorang pemimpin.

Paul Hersey dan Ken Blanchard mengemukakan bahwa Pemimpin itu pada dasarnya merefleksikan visi dan misinya dengan gaya, sikap dan perilaku serta nilai nilai norma yang ada pada diri sosok pemimpin untuk mewujudkan visi dan misinya. Sedangkan Dosen Filsafat Universitas Indonesia Rocky Gerung menempatkan sosok kriteria Pemimpin itu yang pertama adalah Etikabilitas atau secara umum moralitas, yang kedua adalah Intelektualitas dan yang ketiga adalah Elektabilitas.

Didalam Islam menyimpulkan ada empat kriteria yang harus dimiliki oleh seorang untuk menjadi pemimpin, yaitu: (1). Shidq, yaitu kebenaran dan kesungguhan dalam bersikap, berucap dan bertindak di dalam melaksanakan tugasnya. Lawannya adalah bohong. (2). Amanah, yaitu kepercayaan yang menjadikan dia memelihara dan menjaga sebaik-baiknya apa yang diamanahkan kepadanya, baik dari orang-orang yang dipimpinnya, terlebih lagi dari Allah swt. Lawannya adalah khianat. (3) Fathonah, yaitu kecerdasan, cakap, dan handal yang melahirkan kemampuan menghadapi dan menanggulangi persoalan yang muncul. Lawannya adalah bodoh. (4). Tabligh, yaitu penyampaian secara jujur dan bertanggung jawab atas segala tindakan yang diambilnya (akuntabilitas dan transparansi). Lawannya adalah menutup-nutupi (kekurangan) dan melindungi (kesalahan).

Palembang adalah ibu kota propinsi Sumatera Selatan. Saat ini Palembang merupakan kota tertua di Indonesia, berdiri sejak abad ke-7.
Selain menjadi ibu kota, Palembang juga menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian di Propinsi Sumatera Selatan dan Palembang memiliki sejarah panjang serta pernah menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya.

Luas Kota Palembang sekitar 352,51 km². Menurut topografinya, kota Palembang dikelilingi oleh air, bahkan terendam oleh air. Air tersebut bersumber baik dari sungai maupun rawa, juga air hujan. Bahkan saat ini kota Palembang masih terdapat 52,24 % tanah yang yang tergenang oleh air (Data Statistik) dan Secara geografis Palembang terletak di tepian Sungai Musi dan tidak jauh dari Selat Bangka. Melihat kedua hal tersebut Kota Palembang sangat rentan dengan banjir karena berada didataran rendah atau lembah.

Sebagai Ibukota, Palembang menurut
Data Direktorat Jendral Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) menunjukkan, jumlah penduduk Kota Palembang, Sumatera Selatan mencapai 1,78 juta jiwa pada 2024. Proyeksi ini didasarkan pada data tahun 2024 dan pertumbuhan penduduk yang relatif stabil. Hampir sepertiga penduduk di Sumatera Selatan tinggal di Kota Palembang, ini tidak lepas dari pengaruh Urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota, tentu ini akan berdampak bagi persoalan persoalan di masyarakat seperti; Kemiskinan, pengangguran, kumuh, sampah, kriminalitas, bangunan liar, kesehatan, pendidikan, kemacetan dan lainnya.

Melihat kondisi letak kota Palembang secara topograpi dan geografis serta demograpi, maka dibutuhkan sosok pemimpin; (1).Mengerti persoalan (2).Tahu solusinya dan (3).Bisa menyelesaikan persoalan tersebut. Seperti persoalan banjir, sejak dulu Palembang mengalami banjir jika hujan lebat dan Air pasang tinggi, bagi pemimpin yang mengerti keadaan, maka pemimpin tersebut akan segera mengantisipasi musibah banjir dengan cara memperbaiki drainase yang mumpuni, membuat Kolam Kolam Retensi, membongkar dan merelokasi bangunan bangunan liar yang menghambat air mengalir, membenahi tata ruang kota dan bangunan, membudayakan tidak membuang sampah dan kotoran manusia serta hewan di sungai maupun di drainase atau got, bahkan bila perlu dilakukan melakukan penghijauan kembali ditempat tempat tertentu agar ada penyerapan air, jangan sampai genangan air bertambah tinggi dan melebarkan kemana mana, tentu diperlukan pemimpin yang tegas, cekatan dan berilmu.

Kota Palembang dengan penduduk yang padat, secara ekonomi akan membuat permintaan konsumsi barang dan jasa meningkat. Maka Pasar swalayan atau Pasar tradisional akan tumbuh subur, pedagang akan ramai, Gedung atau Mall bermunculan dan pembeli semakin meningkat. Ini juga akan menjadi sebuah persoalan dimana adanya pedagang pedagang liar yang berjualan, sehingga mengganggu kenyamanan masyarakat pejalan kaki maupun yang berkendaraan.Tentu diperlukan ketegasan pemimpin dalam menertibkan pedagang kaki lima tersebut tanpa harus menggusur pedagang tersebut Belum lagi Mall Mall yang tidak memiliki lapangan parkir sehingga para konsumen memarkirkan kendaraannya secara sembarangan dan ini perlu ditertibkan.

Dengan penduduk yang padat dan sulitnya mendapatkan pekerjaan serta penghasilan, karena lapangan pekerjaan yang sangat minim dan Sumber Daya Manusia yang tidak berkualitas, maka akan berdampak meningkatnya pengangguran, kemiskinan dan kriminalitas serta perumahan dan lingkungan kumuh. Oleh sebab itu Pemimpin harus bisa mengatasi persoalan persoalan sosial diatas dengan mencarikan solusinya dengan membuka akses lapangan kerja yang seluas luasnya, meningkatkan UMR bagi karyawan dan membuka pelatihan dan ketrampilan bagi masyarakat agar bisa nantinya berwirausaha serta adanya kebijakan pemerintah kota untuk memperketat masuknya penduduk pendatang yang tidak memiliki alasan yang kuat untuk tinggal di kota Palembang.

Untuk menuju Palembang Berdaya, Palembang Sejahtera dan Palembang Kota Internasional perlu dilakukan pembenahan disegala lini baik infrastruktur maupun pelayanan publik. Dimulai dari Infrastruktur jalan dan lampu jalan yang menuju pelayanan publik seperti kantor pemerintah, rumah sakit, bandara, pelabuhan, terminal bus, stasiun kereta api maupun rumah rumah sekolah jalan jalannya harus diperlebar, mulus, terang benderang, nyaman dan aman begitupun jalan jalan menuju pusat pusat ekonomi seperti pasar, mall, rumah makan dan hotel serta lainnya. Transportasi umum dalam kota pun seperti Trans Musi, Feeder, LRT harus nyaman, murah dan harus diintegrasikan serta dilakukan secara digital.

Palembang, 28 April 2025

Penulis

ALI PUDI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *